Pertandingan MU kontra Ajax akan digelar di Friends Arena, Stockholm, Kamis (25/5/2017) dinihari WIB. Bagi MU secara khusus, titel juara akan menawarkan jalan menuju Liga Champions musim depan setelah gagal finis empat besar di Premier League.
Legenda MU, Dwight Yorke, bahkan menilai final ini sama besarnya dengan final Liga Champions 1999. Saat itu, 'Setan Merah' berjuang mendapatkan trofi terakhir untuk mewujudkan treble winner melawan Bayern Munich.
"Pertandingan ini sepenting final tahun 1999, tapi untuk alasan yang berbeda. Saat itu kami menciptakan sejarah, mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan orang-orang di klub sebelumnya," ungkap Yorke kepada 888sport, yang diwartakan Mirror.
"Tapi dalam hal meletakkan landasan-landasan dan langkah maju ke depan bagi klub yang belum melakukan apapun di Liga Champions selama tiga musim. Jadi ini sangat krusial."
MU finis di bawah keenam di bawah Tottenham Hotspur [2], Manchester City [3], Liverpool [4], dan Arsenal [5]. Gengsi pun dipertaruhkan MU terlebih setelah Spurs, yang merupakan kekuatan baru di peta sepakbola Inggris, serta Liverpool sang rival berat mampu menembus kasta tertinggi kompetisi antarklub Eropa.
"Melihat tim-tim seperti Liverpool dan Spurs berada di Liga Champions dan bukannya Manchester United akan menjadi sebuah pukulan telak bagi klub. Mereka gagal di Premier League dan sekarang ini adalah pertandingan yang super penting untuk United," lanjut Yorke.
"Pentingnya laga ini lebih daripada hal lain karena akan menentukan klub untuk mendatangkan para pemain terbaik dan itu adalah sesuatu yang perlu mereka lakukan. United sudah empat musim tidak memenangi liga dan bagi klub dengan standar seperti mereka, ini sama sekali tidak bisa diterima mengingat uang yang sudah dibelanjakan di musim ini, kegagalan ke Liga Champions akan terasa sangat pahit."
0 comments:
Posting Komentar