OLE777 - Pemain legenda Chelsea, Didier Drogba memiliki utang kepada Jose Mourinho, pelatihnya dulu. Dia mengakui memiliki masa-masa gemilang saat berkarir di bawah bimbingan Mourinho beberapa tahun lalu.
Drogba yang berumur 40 tahun, baru saja mengumumkan bahwa ia gantung sepatu dari dunia sepak bola. Kariernya bagus dan gemilang, Drogba mempersembahkan banyak trofi bersama Chelsea. Dia bahkan pantas dianggap sebagai salah satu striker terbaik di Premier League.
Walaupun demikian, Drogba pernah merasakan putus asa dan ingin meninggalkan timnya (Chelsea) di musim pertama. Saat itu dia mengaku kurang merasakan percaya diri dan ingin mencari zona nyaman dengan cara meninggalkan Chelsea.
Namun, niatnya tersebut urung terwujud karena bantuan Jose Mourinho.
Ingin Mundur
Saat bergabung ke Chelsea, Drogba sudah tau ia harus siap bersaing dengan banyak pemain hebat lainnya. Saat itulah rasa percaya dirinya jatuh dan ingin kembali ke klub lamanya, di mana dia selalu jadi pilihan pemain utama.
"Ada masa nya di kala itu, dimana musim pertama saya mencari zona nyaman, yang berarti kembali ke Marseille untuk jadi satu-satunya striker dengan tim yang bermain untuk anda," ungkap Drogba kepada Mirror.
Disitulah Mourinho sebagai pelatih merasa memiliki tanggung jawab. Mourinho mengasah mentalitas Drogba dengan cara menantang dia untuk berani menghadapi tantangan dan mencoba jadi salah satu raja di antara banyak pemain hebat di Chelsea.
Dominasi oleh King Drogba
"Saya mendengar Mourinho mengatakan sesuatu yang sangat menarik bagi saya dan tim. Dia bicara mengenai pemain. Dia mengatakan: 'Anda tahu, jika anda ingin jadi satu-satunya raja, maka kembalilah ke tim di mana anda bermain dan mencetak gol. Kembalilah ke sana'."
"'Tetapi di sini ada banya raja, 22 raja. Jadi anda harus menerima kenyataan itu, bekerja bersama, atau pergi, pergilah kembali pada tim lama Anda dan jadi satu-satunya raja ketika semua orang bermain untuk anda'."
Disitulah Drogba merasa tersadar bahwa dia harus bekerja keras di Chelsea. Dia pun membatalkan niatnya kembali ke Marseille dan sisa kariernya seperti yang kita semua ketahui, dia menjadi raja di Chelsea.
"Saya memahami itu dan berterima kasih. Bagi saya, itulah motivasi dan tantangan yang saya tunggu dan saya sudah pernah melakukan itu dengan Marseille. Sekarang saya bergabung di tim yang bahkan bek tengah mereka bisa mencetak 10 atau 15 gol semusim. Tiba-tiba saya berpikir: 'wow, di mana tempat saya di sini?'," tutup dia.
0 comments:
Posting Komentar