OLE777 INDONESIA - Kasus dugaan pengaturan skor mewarnai penyelenggaraaan kompetisi sepak bola Liga 2 2018. Persoalan tersebut dibahas dalam acara talkshow Mata Najwa pada hari Rabu (28/11/18) malam. Sejumlah narasumber yang dihadirkan, salah satunya manajer Madura FC, Januar Herwanto, secara blak-blakan berani membuka rahasia adanya pengaturan skor di Liga 2. Nama-nama mafia sepak bola Liga Indonesia telah ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan. Masyarakat bahkan telah tahu sosok-sosok di balik kejanggalan yang melingkupi sepak bola Tanah Air. Baca Juga Diduga Dalang Match Fixing Sepak Bola Nasional, Siapakah Vigit Waluyo? Namun demikian, nama-nama tersebut jarang diungkap ke publik secara langsung melalui stasiun televisi nasional. Hal tersebut lantas menimbulkan keragu-raguan mengenai sosok mafia sepak bola Indonesia. Dalam acara talkshow Mata Najwa dengan tema ‘PSSI Bisa Apa’, Rabu (28/11/18) semalam, setidaknya telah disebutkan secara langsung tiga nama mafia sepak bola Indonesia yang terlibat langsung dalam kasus dugaan pengaturan skor. Berikut rangkuman dari Indosport, 3 nama mafia sepak bola Indonesia yang disebutkan di acara Mata Najwa.
1. Hidayat
Saat ini menjabat sebagai anggota Exco PSSI. Ia disebut oleh manajer Madura FC, Januar Herwanto, melakukan ajakan untuk mengadakan pengaturan skor di laga babak penyisihan antara PSS Sleman vs Madura FC. Januar Herwanto bahkan menyebut Hidayat menawarkan sejumlah dana agar Madura FC mengalahkan dari PSS Sleman. Nominal yang ditawarkan kepada manajer Madura FC mulai dari Rp100 juta hingga Rp150 juta. Akan tetapi, Januar Herwanto mengaku menolak tawaran tersebut. Ia bahkan merasa miris sebab anggota Exco PSSI justru berbuat hal yang tidak terpuji. Baca Juga Bawa PSS Sleman Naik Kasta, Pemain Ini Jadi 'Spesialis Promosi' Liga 1 Namun demikian, Hidayat kepada INDOSPORT.COM menceritakan kejadian yang sebenarnya. Ia menganggap ada rekayasa substansi pembicaraan yang disebutkan oleh Januar Herwanto. "Saya tidak pernah melakukan pengaturan skor sebagaimana yang dituduhkan Manajer Madura FC. Peristiwa yang disampaikan Yanuar benar adanya (soal sambungan telpon dan berbalas pesan WA).” "Saya WA dan telepon manajer Madura FC. Tetapi substansinya yang direkayasa," ungkap Hidayat, Kamis (29/11/18) dini hari.
2. Tony
disebut oleh mantan runner pengaturan skor, Bambang Suryo. Ia mengaku pernah dihubungi oleh Tony yang disebut sebagai bandar dari Bet365 (situs judi sepak bola) asal Kamboja. Bambang Suryo menyebut Tony pernah mengajaknya bertemu di salah satu hotel di bilangan Jakarta. Ia meminta dicarikan klub untuk praktik pengaturan skor. Baca Juga Promosi ke Liga 1, Bintang Semen Padang Langsung Bayar Hutang “Bandar dari Bet365 Kamboja pernah menghubungi saya, namanya Tony, dan saya pernah bertemu dengan beliau sebelum kompetisi berputar, dibiayai sama mereka.” “Mereka mau carikan tim, kamu bisa kontrol di sini (Indonesia), kamu sebagai orang nomor satu di Indonesia untuk mengontrol semua,” ungkap Bambang Suryo dalam acara talkshow Mata Najwa pada hari Rabu (28/11/18) malam.
3. Vigit Waluyo
Nama Vigit Waluyo menggema ke permukaan publik usai disebut oleh mantan runner pengaturan skor sepak bola nasional, Bambang Suryo. Vigit Waluyo merupakan salah satu sosok yang aktif dalam praktik jual beli pertandingan di dunia sepak bola Indonesia. Ia juga menjabat sebagai pengelola PS Mojokerto Putra. "Saya sebutkan salah satu nama yang saya bilang sontoloyo tadi itu Vigit Waluyo," kata Bambang Suryo dalam program acara Mata Najwa Trans 7, Rabu (28/11/18) malam. Baca Juga Dipastikan Lolos ke Liga 1, Persib 'Jahili' PSS Sleman dan Semen Padang Keluarganya Dihina Jadi Alasan Asep Berlian Jambak Pemain Asing PSIS Semarang Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, turut mengetahui nama Vigit Waluyo dan menyebut Vigit Waluyo sebagai dedengkot praktik match fixing di sepak bola nasional. "Semua stakeholder sepak bola pasti tahu Vigit Waluyo," jelas Fakhri tanpa ragu.
0 comments:
Posting Komentar