Jumat, 14 Desember 2018

Rasisme itu Seperti Kanker dalam Sepak Bola

OLE777 INDONESIA - Tindakan, ujaran, dan aksi bersifat rasial masih sulit ditendang keluar dari dunia sepak bola. Federasi sepak bola di seluruh dunia memang terus bersatu membuang rasialisme dari sepak bola tetapi tugas itu tidaklah mudah.
Terakhir, Raheem Sterling diduga jadi korban tindakan rasial ketika Manchester City takluk dari Chelsea di Stamford Bridge (0-2) pada laga lanjutan Premier League akhir pekan lalu. Sampai saat ini investigasi terkait masalah tersebut memang masih berlangsung.
Tidak main-main, FA, Metropolitan Police, dan Chelsea bekerja sama melakukan investigasi. Ketiga pihak itu berusaha menemukan pelaku tindakan rasial tersebut untuk memberikan hukuman yang setimpal.
Sepak bola Inggris memang jadi salah satu pioner dalam gerakan mengenyahkan tindakan rasial dari sepak bola. Salah satu kampanye anti-diskriminasi yang populer adalah yang dijuluki Kick It Out, yakni berusaha menendang keluar rasialisme dari sepak bola.
Sayangnya, pelaku-pelaku aktif yang mendukung kampanye tersebut tampaknya tak boleh berhenti barang sejenak. Survei terakhir mengatakan bahwa 50,1 persen responden UK pernah menyaksikan tindakan pelecehan rasial di pertandingan sepak bola UK, yang berarti di Premier League.

Seperti Kanker

Usaha sepak bola Inggris menghapus rasisme dari sepak bola ternyata sudah dimulai sejak pertengahan era 90-an silam. Masalahnya, aksi tersebut tak bisa berhenti. Rasisme harus terus ditendang, sebab jika tidak ia akan terus tumbuh bak kanker yang menggerogoti mentalitas manusia.
"Ya. Saya bekerja pada era pertangahan 90 dengan sejumlah pemain berkulit hitam dan kulit putih yang terkjenal, dengan organisasi sepak bola Inggris yang bekerja keras menghapus rasisme," ujar Robbie Earle yang pernah jadi ambasador Show Racism the Red Card.
"Kami membuat program edukasi, kami pergi ke sekolah-sekolah dan kami mengunjungi banyak orang. Ada pergerakan untuk memberantas rasialisme dari sepak bola. Selama 25 tahun orang-orang berkata: 'apakah itu hanya insiden satu kali?'."
"Hal yang paling sulit bagi saya saat ini adalah saya merasa telah mengecewakan Raheem Sterling dan saya mengecewakan kelompok yang dibelakangnya. Dan itulah hal yang paling sulit," lanjut dia.
"Kami pikir hal ini sudah selesai dan ternyata belum. Ini adalah kanker. Kanker yang terus merusak kecuali anda terus menghentikannya, jika anda tidak waspada, mereka akan kembali. Ia mulai menjalar ke sepak bola Inggris dan itu memalukan," tandasnya.
Sebelumnya, Sterling juga menuduh media Inggris telah membantu menyebarkan tindakan rasial melalui berita-berita yang mereka tulis. Media Inggris tak membantu para pemain yang jadi korban rasialisme.
www.gol7077.com

0 comments:

Posting Komentar