Senin, 21 Agustus 2017
Timnas Indonesia Akan Banding Kartu Kuning Evan Dimas
Indonesia - Timnas Indonesia tidak terima dengan sanksi kartu kuning yang diterima Evan Dimas Darmono pada laga melawan Timor Leste di babak penyisihan Grup B SEA Games 2017, Minggu (20/8) malam. Hal itu mendorong Timnas Indonesia untuk melakukan banding.
Permainan kasar terus dilancarkan para pemain Timor Leste hingga menit akhir, termasuk saat Gumairo Agusta yang mengangkat kaki terlalu tinggi dan menendang Evan Dimas. Hal itu kemudian menimbulkan kericuhan di lapangan.
Evan Dimas lantas didorong Augusta hingga terjatuh setelah pemain Bhayangkara FC beradu mulut dengan Augusta. Evan Dimas yang masih terjatuh pun ditendang Filipe Olivera sehingga kericuhan antar pemain jadi semakin meluas.
Alhasil, Evan Dimas dan Augusta dihadiahi kartu kuning sedangkan Filipe Oliveira mendapat kartu merah karena menendang gelandang andalan Garuda Muda.
Asisten Manajer Timnas, Ferry Kono menyebut rencananya pihaknya akan melakukan banding atas kartu kuning yang didapat Evan Dimas.
"Semalam juga habis rapat dengan Tim CdM (Chief de Mission). Hari ini surat bandingnya dikirim," kata Ferry.
Proses banding nantinya juga bakal dirunut lewat laporan yang diberikan wasit Amir Noor Mohamed kepada inspektur pertandingan.
Jika banding Indonesia ditolak, Evan Dimnas dipastikan tidak dapat membela Indonesia pada laga melawan Vietnam, Selasa (22/8).
"Makanya, alasan wasit (ke Inspektorat) yang sedang kami tunggu. Hari ini harusnya kami sudah bisa dapatkan (alasan itu). Kalau (banding) ditolak, kami masih punya 19 Evan Dimas lain di tim," ungkapnya.
Permintaan kepada Timnas untuk melakukan banding awalnya disebut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang datang langsung ke Stadion Stadion Selayang, Selangor, Minggu (20/8).
"Sangat jelas saya menyaksikan keputusan yang sangat merugikan bagi Evan Dimas yang sesungguhnya adalah korban namun justru diganjar kartu kuning."
"Saya meminta pelatih dan manajer timnas U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan ini," ujar Imam.
0 comments:
Posting Komentar